Rabu, 10 Oktober 2012

Cerita Hati




Biarkan kalian masing-masing mendendangkan tembang sendiri,
karena hati tidak meminjamkan melodinya kepada yang lain.
Dan jangan juga lupa bahwa hatimu hanya bisa bersuka cita dalam kasihmu sendiri.
Jikalau ada sesuatu yang kamu butuhkan dari yang lain demi kasih,
maka kamu berdiri dengan kepalamu di awan yang membayangi kasih.

Kadang kamu melempar bayangan keatas dirimu dengan tangan keraguan dan penyangkalan.
Dengan menyangkal gelora kasih, kamu menyangkal kerinduan mendalam kasih pada dirinya,
dimana letak kemungkinan-kemungkinan janin kasih yang paling dahsyat.

Kasih berbicara dengan bisikan lembut kebaikan,
Dan kadang kasih menebas yang dangkal dengan tangan berani kebenaran.
Aku ingin sekali kamu memahami kasih sebagai dirimu yang lebih luhur
Dan bukan hanya jawaban sebagai kebutuhanmu.

Dan ketika kamu serahkan diri pada kasih, kamu, sebaliknya, akan memenuhi kebutuhan kasih yang luhur.
Seandainya kamu ingin serahkan diri pada kasih,
Serahkan semua air mata dan gelak tawa pada hidupmu.
Tenggang toleransimu untuk menyangkal semua kelembutan manusia bagaikan punyamu.

Terimalah dengan suka cita saat belas kasih tak terbatas,
agar kamu bisa berdiri disemua dinding yang memisahkan dari yang sakral,
menyebrang kecahaya menyinari semua
Dan ketahuilah kamu berada disini untuk ini saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar