Rabu, 25 Januari 2012

Setiap Tahun di Hari Rabu Bulan Safar

                                                                 Keraton Amantubillah

Peringatan napak tilas berdirinya Keraton Amantubillah Mempawah, dimulai dengan kedatangan rombongan pendiri kerajaan Mempawah, Opu Daeng Manambon,  yang berasal dari Sulawesi Selatan di bumi Kalimantan Barat.
Peringatan napak tilas berdirinya Keraton Amantubillah Mempawah, dimulai dengan kedatangan rombongan pendiri kerajaan Mempawah, Opu Daeng Manambon,  yang berasal dari Sulawesi Selatan di bumi Kalimantan Barat.
Peringatan napak tilas berdirinya Keraton  Mempawah begitu dekat di hati masyarakat Kabupaten Pontianak yang merupakan salah satu acara adat yang telah berdaya di masyarakat Mempawah, khususnya kerabat keraton.
Peringatan napak tilas selalu didahului dengan kegiatan ziarah ke makam Opu Daeng Manambon di Sebukit Rama, Kecamatan Mempawah Hilir, dengan acara tahlillan dan dilanjutkan makan saprahan di Keraton Amantubillah Mempawah.
Acara yang selalu digelar saat menyambut perayaan Robo-robo tersebut, dapat dilihat Selasa (24/2), kemarin, dimana Pangeran Ratu Amantubillah, Dr. Ir. Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, Msc, bersama kerabat keraton, Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, H. Rahmad Satria, SH, MH, serta beberapa komponen masyarakat mendatang Makan Opu Daeng Manambon yang berada di Sebukit Rama.
Di pendopo Makam Opu Daeng Manambon, Pangeran Ratu Amantubillah, Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, bersama seluruh yang hadir membaca Surat Yasin dan berdoa bersama. Selesai membaca doa bersama, dilaksanakan tabur bunga  di makam Opu Daeng Manambon.
Setelah itu, Pangeran Ratu Amantubillah, Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, bersama rombongan meninggalkan makam Opu Daeng Manambon Mempawah, menggunakan mobil kembali ke Kertaon Amantubillah Mempawah untuk menggelar makan saprahan dan pameran benda pusaka.
 "Sasaran kegiatan napak tilas ini, kita berusaha melestarikan dan menumbuh kembangkan nilai-nilai budaya adi luhung kraton yang telah mengakar di masyarakat, serta menjadi nilai-nilai budaya, menjadi aset daerah," kata  Pangeran Ratu Amantubillah, Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim.
Lanjutnya lagi, melalui tapak tilas berdirinya Keraton Mempawah, diharapkan menjadi media untuk membangun karakter bangsa, sehingga masyarakat dapat menjadi bangsa yang mempunyai jati diri, berdaya tahan dan daya huang tinggi terhadap segala bentuk terobosan budaya dari luar yang tidak sesuai dengan karakter Bangsa Indonesia.
 "Selain itu, kita juga ingin memperkenalkan ke tingkat nasional dan internasional yaitu dengan memperkenalkan momen peringatan tapak tilas ini ke level yang lebih luas yang akhirnya dapat diangkat menjadi agenda pariwisata nasional,"  katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar